Minggu, 27 Januari 2013

Askep Fiktif


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “AM” DENGAN REAKSI ALERGI TIPE I


OLEH:
1.      ANGGA PRAMANA               (11E10572)
2.      ASTA MAUTAMA                  (11E10581)
3.      DESYANTINI                          (11E10606)
4.      HARTAMI                                (11E10629)
5.      MULIA DEWI                          (11E10649)
6.      RIA PUSPITA                          (11E10667)
7.      SEPTARINA                             (11E10678)
8.      TRI WIDYARI                         (11E10697)
9.      YOHANA EKA PUTRI           (11E10716)



PRODI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
2012/1013



 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “AM” DENGAN GANGGUAN HIPERSENSITIVITAS
DI RUANG TUNJUNG RSUD BADUNG
TANGGAL 12-12-2012 SAMPAI DENGAN 14-12-2012

1.    PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 12-12-2012 pukul 10.00 WITA di Ruang Tunjung RSUD Badung dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan dokumentasi(rekam medis)
1)      Identitas                                       Pasien                                      Penanggung
a.       Nama                                    :           AM                                          SD
b.      Jenis Kelamin            :           Perempuan                              Laki-Laki
c.       Umur                         :           28th                                         30 th
d.      Status Perkawinan    :           Menikah                                  Menikah
e.       Suku / Bangsa           :           Indonesia
f.       Alamat                      :           Jln. Panjer 30 Denpasar           Jln. Panjer 30 Denpasar
g.      Agama                      :           Hindu                                      Hindu
h.      Pendidikan                :           PGSD                                      S1 Ekonomi
i.        Pekerjaan                  :           PNS                                         PNS
j.        No. Tlp                      :           -                                               085737435778
k.      Tgl. MRS                  :           12-12-12                                  -                                              
l.        No. CM                     :           121212E                                  -
2)      Riwayat Kesehatan
a.       Keluhan Utama MRS (12-12-2012 pukul 08.00WITA)
Pasien mengeluh gatal-gatal pada kulit dada dan punggungnya
b.      Keluhan Utama Saat Pengkajian(tanggal 12-12-2012 pukul 10.00 WITA)
Pasien mengeluh gatal-gatalnya meluas ke area tangan
c.       Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan merasa gatal-gatal di daerah wajah, leher sampai dadanya setelah makan udang goreng dari kemarin pagi pukul 10.00 WITA pada tanggal 11-12-2012. Pasien juga sempat mengobati rasa gatalnya dengan bedak calicil. Karena gatalnya tidak kunjung sembuh dalam 10 jam. Keesokan harinya pada tanggal 12-12-2012 pukul 07.25 WITA, suami pasien mengajak pasien ke RSUD Badung dan diterima di UGD pada pukul 08.00 WITA dengan keadaan pucat, gatal-gatal pada kulit wajah, dada, punggung dan tampak adanya lemerahan serta bengkak. Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil TTV adalah tekanan darah= 120/100mmHg, suhu= 38,5oC, nadi= 105x/menit, Respirasi=28x/menit. Di UGD pasien mendapat terapi:
IVFD RL 500cc 20 tetes/menit
Kanul nasal 2Lt/mnt
Obat oral       : dexametason 0,5mg 3x1 tablet (jam 08.30 WITA)
Obat injeksi: difenhidramin HCL 10 mg 2x1 vial(jam 08.30WITA)
Dari hasil pemeriksaan diagnostik, pasien didiagnosa oleh dokter dengan diagnosa medis Reaksi Alergi tipe I dan pasien disarankan untuk rawat inap di ruang Tunjung. Pasien diterima di ruang Tunjung pada pukul 10.00 WITA dengan keadaan pucat, gatal-gatal, bengkak pada area yang gatal, terjadi kemerahan.
Di ruang rawat inap pasien mendapat terapi :
IVFD RL 500 cc 14 tts/mnt
Obat oral : dexametason 0,5mg 3x1 tablet (jam 08, 13, 19 wita)
Obat injeksi: difenhidramin HCL 10 mg 2x1 vial(jam 08.00, 19.00WITA)
d.      Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan sebelumnya sudah pernah menderita alergi udang, sembuh dengan bedak calicin.
e.       Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit alergi
3)      Pola kebiasaan
a.       Bernafas
Sebelum pengkajian: pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam pernapasan
Saat pengkajian: pasien mengatakan sedikit sesak saat bernafas, respirasi 28x/mnt. Pasien tampak dipasang kanul nasal 2Lt/mnt
b.      Makan dan minum
Sebelum pengkajian: pasien mengatakan biasa makan 1 porsi habis setiap kali makan dengan menu nasi putih,ayam dan sayur. Pasien mengatakan alergi dengan makanan yang berbau udang. Pasien biasa minum 7-8 gelas sehari. Dan kadang-kadang minum es.
Saat pengkajian: pasien mengatakan biasa makan 1porsi habis dengan menu nasi, sayur hijau dan ayam. Pasien biasa minum 7-8 gelas sehari
c.       Eliminasi
Sebelum pengkajian: pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, warna coklat. Pasien BAK 3x sehari dengan warna jernih.
Saat pengkajian: pasien BAB 1 x sehari dengan konsistensi lembek, warna kecoklatan, tidak ada lendir dan darah. Pasien BAK 3x sehari dengan warna jernih.
d.      Gerak dan aktivitas
Sebelum pengkajian: pasien menagtakan tidak ada gangguan dalam aktivitasnya
Saat pengkajian: pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam gerak dan aktivitasnya
e.       Istirahat dan tidur
Sebelum pengkajian: pasien mengatakan biasa tibur 6-8 jam sehari
Saat pengkajian: pasien mengatakan tiburnya biasa 6-8 jam sehari.
f.       Kebersihan diri
Sebelum pengkajian: pasien biasa mandi dengan air dan sabun 2x sehari,gosok gigi 2x sehari
Saat pengkajian: pasien mandi 2x sehari dengan air hangat dan sabun, gosok gigi2 sehari.
g.      Pengaturan suhu tubuh
Sebelum pengkajian: pasien mengatakan tidak ada ganguan dalam suhu tubuhnya.
Saat pengkajian: pasien mengatakan badannya panas, suhu saat diukur 38,5oC
h.      Rasa nyaman
Sebelum pengkajian: pasien mengatakan nyaman
Saat pengkajian: pasien merasa kurang nyaman dengan kondisinya karena gatal-gatal
i.        Rasa aman
Sebelum pengkajian: pasien mengatakan merasa aman dengan kondisinya
Saat pengkajian: pasien merasa aman karena ditemani oleh keluarga
j.        Data sosial
Sebelum pengkajian: pasien tidak ada gangguan dalam komunikasi sosial dengan warga sekitar
Saat pengkajian: pasien tidak mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perawat dan tim kesehatan lainnya
k.      Prestasi dan produktivitas
Sebelum pengkajian: pasien mengatakan tidak  mengalami gangguan dalam produktivitasnya
Saat pengkajian: pasien mengatakan masih bisa menghasilkan pendapatan karena pasien adalah seorang guru
l.        Rekreasi
Sebelum pengkajian: pasien mengatakan jarang berekreasi dengan keluarga mengingat pekerjaan yang padat
Saat pengkajian: pasien tidak dapat berekreasi karena pasien di RS
m.    Belajar
Sebelum pengkajian: pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam hal belajar mengajar
Saat pengkajian: pasien tidak dapat mengajar karena kondisi yang kurang baik
n.      Ibadah
Sebelum pengkajian: pasien mengatakan tidak ada masalah dalam beribadah. Pasien biasa sembahyang 1x dalam sehari pada sore hari
Saat pengkajian: pasien masih bisa melakukan ibadah di tempat tidur.
4)      Pemeriksaan Fisik
a.       Keadaan umum pasien
1.    Kesadaran
-       Penilaian kualitatif      : CM (compos Mentis/ sadar penuh)
-       Penilaian kuantitatif    : E4V5M6
2.    Bangun tubuh                  : sedang
3.    Postur tubuh                     : tegak
4.    Cara berjalan                    : lancar terkoordinir
5.    Gerak motorik                  : normal
6.    Ukuran lain
-       BB sebelum pengkajian           : tidak terobservasi
-       BB saat pengkajian     : tidak terobservasi
-       TB                               : tidak terobservasi
7.    Gejala kardinal saat pengkajian
8.    Keadaan kulit                    : warna kulit pasien normal (sawo matang), tidak ada cyanosis, terdapat warna kemerahan pada daerah wajah, dada, punggung dan meluas ke daerah tangan karena sering di garuk, terdapat luka bekas garukan, turgor kulit elastis, kebersihan kulit kurang bersih.
b.    Keadaan fisik
1.    Kepala                      : bentuk kepala  normal dan wajah simetris, bentuk ubun-  ubun normal, warna rambut hitam , kulit kepala bersih, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
2.    Mata                         : bentuk mata dan alis simetri, kemampuan membuka dan menutup mata baik, bulu mata tidak ada yang rontok, sklera putih, konjunctiva agak pucat, tampak ada lingkaran hitam.
3.    Hidung                     : bentuk hidung simetris, tidak ada darah, tidak ada sekret, terpasang O2 2 Lt/mnt, hidung bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran polip.
4.    Telinga                     : bentuk telinga simetris, telinga kurang bersih, tidak ada penggunaan alat bantu, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tes pendengaran dengan arloji baik, tes rinne, weber,swabach baik.
5.    Mulut                       : bentuk bibir simetris, warna bibir pucat, mukosa bibir kering, gusi normal, gigi pasien banyak yang tanggal, tidak ada pembesaran tonsil dan faring tidak meradang.
6.    Leher                        : bentuk leher simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran vena jugularis, dan pasien tidak mengalami kaku kuduk.
7.    Thorax                      : bentuk dada dan payudara simetris, ada lesi/luka, tidak ada bengkak dan pus, terdapat retraksi dada, tidak ada benjolan, tidak ada bekas jahitan, suara jantung S1S2 tunggal reguler, wheezing dan ronchi tidak ada.
8.    Abdomen                 : bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka, bekas jaritan dan benjolan, tidak ada jaringan parut.
9.    Ekstremitas              :  
-          atas: pasien terpasang infus IVFD RL 500cc 14 tetes/menit, tidak ada luka dan edema, cyanosis tidak ada.
-          bawah: tidak ada cyanosis pada ujung kuku, tidak ada edema, tidak ada clubbed finger, tidak ada luka.

Kekuatan otot             :              555   555
                                                        555   555
10. Genetalia                    : tidak terobservasi
11. Anus                           : tidak terobservasi






5)      Analisa Data
Analisa data pada pasien “AM” dengan gangguan Hipersensitivitas
Di Ruang Tunjung RSUD BADUNG
Tanggal 12-12-2012 sampai 14-12-2012

No
Data Subyektif
Data Objektif
Kesimpulan
1
Pasien mengeluh                 badannya panas sejak kemaren siang,pasien mengeluh haus dan pusing.


Tekanan darah  : 120/100mmHg
Suhu                  :  38,5oC
Nadi                  : 105x/menit(ireguler )
Respirasi            : 28x/menit (ireguler )
Kulit pasien teraba hangat
Muka pasien tampak merah
Mukosa bibir kering
Pasien tampak menggigil


Hipertermi
2
Pasien mengeluh nyeri pada luka bekas garukan,nyeri dirasakan seperti di gigit semut, Pasien juga merasakan gata-gatal di daaerah dada dan punggung. Skala nyeri 3 dari 10 skala nyeri yang diberikan, nyeri semakin berat saat bergerak.
Tekanan darah : 120/100mmHg
Suhu                 :  38,5oC
Nadi                 : 105x/menit(ireguler) Respirasi           :  28x/menit (ireguler )
Pasien tampak meringis, pasien tampak gelisah, pasien memegang daerah yang dirasakan nyeri

Nyeri akut
3
Pasien mengeluh sulit bernapas
Tekanan darah : 120/100mmHg
Suhu                 :  38,5oC
Nadi                 : 105x/menit(ireguler) Respirasi           :  28x/menit (ireguler )
Pasien tampak sesak, terdapat retraksi otot dada, terdapat napas cuping hidung, tampak terpasang alat bantu pernapasan kanul nasal

Pola napas tidak efektif
4
Pasien mengatakan gatal daerah wajah, dada, punggung dan meluas ke daerah tangan
Tekanan darah : 120/100mmHg
Suhu                 :  38,5oC
Nadi                 : 105x/menit(ireguler) Respirasi           :  24x/menit (ireguler )
Pasien tampak menggaruk daerah dada dan punggung, tampak kemerahan pada wajah, dada, punggung dan tangan.
Kerusakan intergritas kulit

6)      Rumusan Masalah
a)      Pola napas tak efektif
b)      Hipertermi 
c)      Nyeri akut
d)     Kerusakan integritas kulit
7)      Analisa Masalah
a)         P          : Pola napas tak efektif
       E         : Terpajan allergen
S          : Pasien mengeluh sulit bernapas, Tekanan darah : 120/100mmHg, Suhu 38,5oC, Nadi 105x/menit(ireguler), Respirasi 28x/menit (ireguler ), Pasien tampak sesak, terdapat retraksi otot dada, terdapat napas cuping hidung, tampak terpasang alat bantu pernapasan kanul nasal 2Lt/mnt
Proses terjadi: allergen yang menginvasi tubuh sehingga mengaktifkan antibody tubuh untuk melawan antigen. Sehingga merangsang produksi histamine dan sitokinin oleh sel T. Histamine dan sitokinin beredar melalui pembuluh darah seluruh tubuh. Histamine dan sitokinin sampai di pembuluh darah paru sehingga mengganggu pola nafas.
Akibat bila tidak ditanggulangi : pasien akan mengalami hipoksia.
b)        P          : Hipertermi
E         : proses inflamasi
  S          : Pasien mengeluh badannya panas sejak kemaren siang,pasien mengeluh haus dan pusing. Tekanan darah  : 120/100mmHg, Suhu 38,5oC, Nadi 105x/menit(ireguler ), Respirasi 28x/menit (ireguler ), Kulit pasien teraba hangat, Muka pasien tampak merah, Mukosa bibir kering, Pasien tampak menggigil
Proses terjadi : allergen yang menginvasi tubuh sehingga mengaktifkan antibody tubuh untuk melawan antigen. Sehingga merangsang produksi histamine dan sitokinin oleh sel T. Histamine dan sitokinin beredar melalui pembuluh darah seluruh tubuh. Dengan adanya proses inflamasi menimbulkan reaksi hipertermi
Akibat bila tidak ditanggulangi : pasien akan mengalami kejang atau sepsis.
c)    P       : Nyeri akut
E       : agen cedera biologi (allergen,ex: makanan)
S       : Pasien mengeluh nyeri pada luka bekas garukan,nyeri dirasakan seperti di gigit semut, Pasien juga merasakan gata-gatal di daaerah wajah, dada dan punggung. Skala nyeri 1-3 dari 10 skala nyeri yang diberikan, nyeri semakin berat saat bergerak. Tekanan darah : 120/100mmHg, Suhu 38,5oC, Nadi            105x/menit(ireguler), Respirasi 28x/menit (ireguler ) Pasien tampak meringis, pasien tampak gelisah, pasien memegang daerah yang dirasakan nyeri.
Proses terjadi        : allergen yang menginvasi tubuh sehingga mengaktifkan antibody tubuh untuk melawan antigen. Sehingga merangsang produksi histamine dan sitokinin oleh sel T. Histamine dan sitokinin beredar melalui pembuluh darah seluruh tubuh. Dengan adanya proses inflamasi menimbulkan reaksi nyeri.
Akibat bila tidak ditanggulangi : nyeri kronik atau shock
d)     P     : Kerusakan integritas kulit
E     : infalamasi dermal,intrademal sekunder
S     : Pasien mengatakan gatal daerah wajah,  dada, punggung dan meluas ke daerah tangan, Tekanan darah : 120/100mmHg, Suhu 38,5oC, Nadi 105x/menit(ireguler), Respirasi 28x/menit (ireguler ), Pasien tampak menggaruk daerah dada dan punggung, tampak kemerahan pada wajah, dada, punggung dan tangan.
Proses terjadi : allergen yang menginvasi tubuh sehingga mengaktifkan antibody tubuh untuk melawan antigen. Sehingga merangsang produksi histamine dan sitokinin oleh sel T. Histamine dan sitokinin beredar melalui pembuluh darah seluruh tubuh. Pembuluh darah yang mengalir ke perifer menimbulkan bengkak, gatal,dan kemerahan karena ada reaksi inflamasi.
Akibat bila tidak ditanggulang : akan terjadi kerusakan integritas kulit yang semakin meluas

2.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama            : “AM”                                                    No. CM             : 121212E
Umur            : 28 th                                                      Ruang rawat      : Tunjung
Jenis kelamin: perempuan                                            Diagnosa medis : Reaksi Alergi tipe I
a)      Pola napas tak efektif berhubungan dengan terpajan alergen ditandai dengan Pasien mengeluh sulit bernapas, Tekanan darah : 120/100mmHg, Suhu 38,5oC, Nadi 105x/menit(ireguler), Respirasi 28x/menit (ireguler ), Pasien tampak sesak, terdapat retraksi otot dada, terdapat napas cuping hidung, tampak terpasang alat bantu pernapasan kanul nasal 2LT/mnt
b)      Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi ditandai dengan Pasien mengeluh badannya panas sejak kemaren siang,pasien mengeluh haus dan pusing. Tekanan darah  : 120/100mmHg, Suhu 38,5oC, Nadi 105x/menit(ireguler ), Respirasi 28x/menit (ireguler ), Kulit pasien teraba hangat, Muka pasien tampak merah, Mukosa bibir kering, Pasien tampak menggigil.
c)      Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi ( allergen,ex: makanan), ditandai dengan Pasien mengeluh nyeri pada luka bekas garukan,nyeri dirasakan seperti di gigit semut, Pasien juga merasakan gata-gatal di daaerah dada dan punggung. Skala nyeri 1-3 dari 10 skala nyeri yang diberikan, nyeri semakin berat saat bergerak. Tekanan darah : 120/100mmHg, Suhu 38,5oC, Nadi   105x/menit(ireguler), Respirasi 28x/menit (ireguler ) Pasien tampak meringis, pasien tampak gelisah, pasien memegang daerah yang dirasakan nyeri.
d)     Kerusakan integritas kulit, berhubungan dengan infalamasi dermal,intrademal sekunder ditandai dengan Pasien mengatakan gatal daerah wajah, dada, punggung dan meluas ke daerah tangan, Tekanan darah : 120/100mmHg, Suhu 38,5oC, Nadi 105x/menit(ireguler), Respirasi 28x/menit (ireguler ), Pasien tampak menggaruk daerah dada dan punggung, tampak kemerahan pada wajah, dada, punggung dan tangan.

3.    INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi pada pasien “AM” dengan gangguan Hipersensitivitas
Di Ruang Tunjung RSUD BADUNG
Tanggal 12-12-2012 pukul 10.00 WITA sampai 14-12-2012

No
Dx. Kep
Rencana Tujuan
Rencana indakan
Rasional
1.
Pola napas tak efektif berhubungan dengan terpajan alergen
Setelah diberikan askep selama 2x 24 jam. diharapkan pasien menunjukkan pola nafas efektif dengan frekuensi dan kedalaman rentang normal. Dengan kriteria hasil :
a.      Frekuensi pernapasan pasien normal (16-24 kali per menit)
b.      Pasien tidak merasa sesak lagi
c.      Pasien tidak tampak memakai alat bantu pernapasan
d.     Tidak terdapat tanda-tanda sianosis
1.    Kaji keadaan umum pasien termasuk TTV
2.    Berikan posisi nyaman / semifowler
3.    Ajarkan pasien untuk nafas dalam
4.    Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi O2 kanul nasal 2Lt/mnt



1.    Mengetahui perkembangan umum pasien dan untuk menentukan tindakan intervensi selanjutnya
2.    Mengurangi tekanan berlebih pada paru-paru
3.    Memenuhi kebutuhan O2 dalam tubuh
4.    Memaksimalkan bernapas dan menurunkan kerja napas.

2.
Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
setelah diberikan askep selama 2 x 24  jam diharapkan suhu tubuh pasien menurun. Dengan kriteria hasil :
a.       Suhu tubuh pasien kembali normal ( 36,5 oC -37,5 oC)
b.      Bibir pasien lembab
c.       Pasien tidak menggigil


1.    Pantau TTV terutama suhu pasien ( derajat dan pola )
2.    Berikan kompres mandi hangat,  hindari penggunaan alcohol
3.    Ajarkan keluarga pasien teknik kompres yang benar
4.    Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antipiretik


1.  Suhu 38,9 - 41, 1 C menunjukkan proses penyakit infeksius akut.
2.  Dapat membantu mengurangi demam
3.  Mengikutsertakan keluarga dalam proses penyembuhan
4.  Antipiretik dapat mengurangi suhu pasien





3.
Nyeri akut berhubungan dengan  agen cedera biologi ( alergen,ex: makanan).

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan nyeri pasien teratasi. Dengan kriteria hasil : Pasien menyatakan dan menunjukkan nyerinya hilang
a.    Wajah tidak meringis
b.    Skala nyeri 0
c.    Hasil pengukuran TTV dalam batas normal, TTV normal yaitu :
·      Tekanan darah :  140-90/90-60 mmHg
·      Nadi : 60-100 kali/menit
·      Pernapasan : 16-20 kali/menit
·      Suhu : Oral (36,1-37,50C), Rektal (36,7-38,10C), Axilla (35,5-36,40C)


1.    Kaji tingkat nyeri (PQRST)
2.    Berikan posisi nyaman semifowler
3.    Ajarkan pasien melakukan teknik relaksasi dan distraksi
4.    Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik
1.    untuk mengetahui kondisi umum pasien
2.    membantu pasien lebih relaks
3.    distraksi dan relaksasi dapat mengalihkan respom nyeri pasien
4.    Analgesik dapat meredakan nyeri yang dirasakan oleh pasien.

4.
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan infalamasi dermal,intrademal sekunder

Setelah diberikan askep selama  2 x24 jam diharapkan pasien tidak akan mengalami kerusakan integritas kulit lebih parah. Dengan kriteria hasil :
a.       Tidak terdapat kemerahan,bentol-bentol dan odema
b.      Tidak terdapat tanda-tanda urtikaria, pruritus dan angioderma
c.       Kerusakan integritas kulit berkurang
1.    Kaji kulit, adanya edema, area sirkulasinya terganggu atau pigmentasi
2.    Berikan terapi bedak dingin
3.    Beri tahu pasien untuk menghindari faktor alergen
4.    Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat topical dan antihistamin

1. Kulit berisiko karena gangguan sirkulasi perifer
2. Terapi bedak dingin berguna untuk vasokonstriksi pembuluh darah
3. Menghindari faktor alergen penting dalam pencegahan alergi
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat topical



4.    IMPLEMENTASI
Implementasi pada pasien “AM” dengan gangguan Hipersensitivitas
Di Ruang Tunjung RSUD BADUNG
Tanggal 12-12-2012 pukul 10.30 WITA sampai 14-12-2012

No
Waktu
Dx
Pelaksanaan
Evaluasi
Paraf
1
Rabu, 12-12-2012
10.30Wita
















11.00







13.00





15.00










16.00






19.00










22.00

1.      Mengkaji keadaan umum, TTV terutama suhu pasien ( derajat dan pola ) dan kaji tingkat nyeri (PQRST)












2.      Memberikan kompres mandi hangat
3.      Memberikan posisi nyaman semifowler
4.      Memberikan terapi bedak dingin


5.      Kolaborasi dengan dokter dalam memberian obat dexametason 0,5mg 3x1 tablet

6.      Mengajarkan pasien untuk nafas dalam
7.      Mengajarkan pasien melakukan teknik relaksasi dan distraksi
8.      Mengajarkan keluarga pasien teknik kompres yang benar
9.      Memberi tahu pasien untuk menghindari faktor alergen
10.  Mengukur TTV pasien, mengganti cairan infus RL 14tts/mnt



11.  Memberikan obat dexametason 0,5mg 3x1 tablet, dan injeksi difenhidramin HCl 10mg
12.  Mengajarkan pasien melakukan teknik relaksasi dan distraksi
13.  Memberikan terapi bedak dingin

14.  Mengukur TTV pasien



15.  Memberi kompres hangat
1.      Kulit pasien masih teraba panas, kulit pasien masih bengkak dan kemerahan, pasien tampak sesak,pasien dipasang kanul nasal 2Lt/mnt, sesak pasien berkurang, pasien tidak mau dipasang kanul nasal, TTV yang didapat adalah tekanan darah 120/100mmHg, suhu 38,5oC, nadi 105x/mnt, respirasi 28x/mnt, pasien mengatakan nyeri ringan di daerah yang bengkak, skala nyeri 3 dari 10 skala nyeri yang diberikan, nyeri dirasakan meningkat saat digaruk
2.      Pasien kooperatif saat diberikan tindakan
3.      Pasien tampak lebih nyaman
4.      Pasien mengatakan kulitnya merasa dingin saat diberikan bedak dingin
5.      Obat masuk,tidak ada reaksi alergi




6.      Pasien mengikuti yang diinstruksikan
7.      Pasien tampak lebih relaks


8.      Keluarga pasien mengerti dengan apa yang diajarkan

9.      Pasien mengatakan tidak lagi makan makanan yang berbau udang
10.  TTV yang didapat adalah tekanan darah 120/100mmHg, suhu 38,2oC, nadi 100x/mnt, respirasi 27x/mnt, cairan masuk

11.  Obat masuk dan tidak ada reaksi alergi



12.  Pasien tampak lebih relaks


13.  Pasien merasa lebih nyaman dan gatalnya sedikit berkurang
14.  TTV yang didapat adalah tekanan darah 120/100mmHg, suhu 38oC, nadi 100x/mnt, respirasi 27x/mnt
15.  Suhu  pasien sedikit demi sedikit menurun

2
Kamis, 13-12-2012
08.00Wita

















10.30








13.00





15.00











16.00





19.00











22.00


16.  Mengkaji keadaan umum, TTV terutama suhu pasien ( derajat dan pola ) dan kaji tingkat nyeri (PQRST)









17.  Memberikan obat dexametason 0,5mg 3x1 tablet, dan injeksi difenhidramin HCl 10mg
18.  Memberikan kompres mandi hangat, dan mengganti cairan infus
19.  Memberikan posisi nyaman semifowler
20.  Memberikan terapi bedak dingin


21.  Kolaborasi dengan dokter dalam memberian obat dexametason 0,5mg 3x1 tablet

22.  Mengajarkan pasien untuk nafas dalam
23.  Mengajarkan pasien melakukan teknik relaksasi dan distraksi
24.  Mengajarkan keluarga pasien teknik kompres yang benar
25.  Memberi tahu pasien untuk menghindari faktor alergen
26.  Mengukur TTV pasien



27.  Memberikan obat dexametason 0,5mg 3x1 tablet, dan injeksi difenhidramin HCl 10mg, mengganti cairan infus
28.  Mengajarkan pasien melakukan teknik relaksasi dan distraksi
29.  Memberikan terapi bedak dingin

30.  Mengukur TTV pasien



31.  Memberi kompres hangat

32.  Mengobservasi keadaan kulit pasien
16.  Kulit pasien teraba hangat, kulit pasien masih sedikit bengkak dan kemerahan sedikit berkurang, TTV yang didapat adalah tekanan darah 120/90mmHg, suhu 37,8oC, nadi 100x/mnt, respirasi 23x/mnt, pasien mengatakan nyeri ringan di daerah yang bengkak, skala nyeri 2 dari 10 skala nyeri yang diberikan, nyeri dirasakan meningkat saat digaruk
17.  Obat masuk, tidak ada reaksi alergi



18.  Pasien kooperatif saat diberikan tindakan, cairan masuk

19.  Pasien tampak lebih nyaman
20.  Pasien mengatakan kulitnya merasa dingin saat diberikan bedak dingin
21.  Obat masuk, tidak ada reaksi alergi




22.  Pasien mengikuti yang diinstruksikan
23.  Pasien tampak lebih relaks


24.  Keluarga pasien mengerti dengan apa yang diajarkan

25.  Pasien mengatakan tidak lagi makan makanan yang berbau udang
26.  TTV yang didapat adalah tekanan darah 120/90mmHg, suhu 37,5oC, nadi 100x/mnt, respirasi 25x/mnt

27.  Obat masuk dan tidak ada reaksi alergi, cairan masuk




28.  Pasien tampak lebih relaks


29.  Pasien merasa lebih nyaman dan gatalnya sedikit berkurang
30.  TTV yang didapat adalah tekanan darah 120/90mmHg, suhu 37oC, nadi 100x/mnt, respirasi 22x/mnt
31.  Suhu  pasien sedikit demi sedikit menurun

32.  Keadaan kulit pasien sudah membaik, tidak ada bengkak, kemerahan tidak ada

3
Jumat, 14-12-2012
08.00
















10.30







33.  Mengkaji keadaan umum, TTV terutama suhu pasien ( derajat dan pola ) dan kaji tingkat nyeri (PQRST)







34.  Memberikan obat dexametason 0,5mg 3x1 tablet, dan injeksi difenhidramin HCl 10mg, mengangkat kanul nasal
35.  Memberikan posisi nyaman semifowler

36.  Memberi tahu pasien untuk menghindari faktor alergen, melepas infus pasien
33.  Kulit pasien membaik, kulit pasien tidak bengkak dan tidak ada kemerahan, pasien tidak sesak, pasien tidak dipasang O2 lagi, TTV yang didapat adalah tekanan darah 120/90mmHg, suhu 37oC, nadi 100x/mnt, respirasi 20x/mnt, pasien mengatakan nyeri hilang, skala nyeri 0 dari 10 skala nyeri yang diberikan
34.  Obat masuk, tidak ada reaksi alergi, kanul nasal sudah diangkat, pasien tidak sesak lagi


35.  Pasien tampak lebih nyaman

36.  Pasien mengatakan tidak akan makan makanan yang berbau udang, infus sudah terangkat, tidak ada bengkak



5.      EVALUASI
Evaluasi pada pasien “AM” dengan gangguan reaksi alergi tipe I
Di Ruang Tunjung RSUD BADUNG
Tanggal 14-12-2012 pukul 11.00 WITA
No
Diagnosa Kep
Evaluasi
Paraf
1
Pola napas tak efektif berhubungan dengan terpajan alergen ditandai dengan Pasien mengeluh sulit bernapas, Tekanan darah : 120/100mmHg, Suhu 38,5oC, Nadi 105x/menit(ireguler), Respirasi 28x/menit (ireguler ), Pasien tampak sesak, terdapat retraksi otot dada, terdapat napas cuping hidung, tampak terpasang alat bantu pernapasan kanul nasal 2LT/mnt
S: sesak pasien berkurang
O: Pasien tidak tampak sesak, tidak terdapat retraksi otot dada, tidak terdapat napas cuping hidung, alat bantu pernapasan kanul nasal sudah dilepas. Tekanan darah : 120/90mmHg, Suhu   :  37oC, Nadi   :100x/menit(ireguler), Respirasi:  20x/menit
A: tujuan tercapai, masalah teratasi
P: pertahankan kondidi pasien

2
Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi ditandai dengan Pasien mengeluh badannya panas sejak kemaren siang,pasien mengeluh haus dan pusing. Tekanan darah  : 120/100mmHg, Suhu 38,5oC, Nadi 105x/menit(ireguler ),Respirasi 28x/menit (ireguler ), Kulit pasien teraba hangat, Muka pasien tampak merah, Mukosa bibir kering, Pasien tampak menggigil.
S: Pasien mengatakan badannya tidak panas lagi
O: Tekanan darah  : 120/90mmHg
Suhu                  :  37oC
Nadi                  : 100x/menit(ireguler )
Respirasi            : 20x/menit (ireguler )
Kulit pasien tidak teraba panas lagi, Muka pasien tidak merah, mukosa bibir lembab, pasien tidak menggigil
A: tujuan tercapai, masalah teratasi
P: pertahankan kondisi pasien

3
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi ( allergen,ex: makanan), ditandai dengan Pasien mengeluh nyeri pada luka bekas garukan,nyeri dirasakan seperti di gigit semut, Pasien juga merasakan gata-gatal di daaerah dada dan punggung. Skala nyeri 1-3 dari 10 skala nyeri yang diberikan, nyeri semakin berat saat bergerak. Tekanan darah : 120/100mmHg, Suhu 38,5oC, Nadi  105x/menit(ireguler), Respirasi 28x/menit (ireguler ) Pasien tampak meringis, pasien tampak gelisah, pasien memegang daerah yang dirasakan nyeri.
S: Pasien mengatakan nyeri hilang, skala nyeri 0 dari
10 skala nyeri yang diberikan

O: Tekanan darah : 120/90mmHg
Suhu                 :  37oC
Nadi                 : 100x/menit(ireguler)
Respirasi           :  20x/menit (ireguler )
Pasien tidak meringis, pasien tampak tenang
A: tujuan tercapai, masalah teratasi
P: pertahankan kondisi pasien

4
Kerusakan integritas kulit, berhubungan dengan infalamasi dermal,intrademal sekunder ditandai dengan Pasien mengatakan gatal daerah wajah, dada, punggung dan meluas ke daerah tangan, Tekanan darah : 120/100mmHg, Suhu 38,5oC, Nadi 105x/menit(ireguler), Respirasi 28x/menit (ireguler ), Pasien tampak menggaruk daerah dada dan punggung, tampak kemerahan pada wajah, dada, punggung dan tangan
S: Pasien mengatakan gatalnya sudah hilang
O: tidak ada bengkak, tidak ada kemerahan,     suhu pasien sudah normal. Tekanan darah : 120/90mmHg, Suhu   :  37oC, Nadi   : 100x/menit(ireguler), Respirasi            :  20x/menit (ireguler )
A: tujuan tercapai, masalah teratasi
P: pertahankan kondisi pasien


Tidak ada komentar:

Posting Komentar